(Dimuat pada koran Riau Pos tanggal 24 Januari 2016)
Ilustrasi oleh Danje S Moeis |
Bagaimana akan luruh mengguyur permukaan, mempermudah jatuhnya daun kering, menyungkup rekahan urat tanah, sementara aku menyayangi kalian. Jika lantas keniscayaan rahmat ini berulah laksana runtuhnya milyaran tombak petaka, itu karena satu dari sekian tugasku adalah memberi peringatan - Tetes Hujan
Kota ini tengah bersolek. Setindak demi setindak berbenah diri menjulang-julang gedung agar elok nian dikata orang. Seperti tak rela menjadi anak bawang di mata siklus peradaban. Keliru ataupun tidak, anggapan ini berkelindan di pikiran Mudasir yang menyangka imbas budaya metropolitan akan segera menegur kediamannya. Cuma persoalan bersabar menunggu waktu.